YALIMEK |
Berita Daerah-Papua), Setelah Tim Badan Informasi Geopasial (BIG) telah melaksanakan rapat sosialisasi Rencana Daerah Otonomi Baru Yalimek dan Puncak Trikora, untuk pembahasan pemotongan peta oleh BIG kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Yahukimo, Pemkab Nduga, Pemkab Lanny Jaya di Hotel Serayu, Kota Timika – Kabupaten Mimika atau pekan lalu, sebagai bagian dari langkah menuju pemekaran bagi Kabupaten Yalimek.
Maka kemarin sore, di Asrama Limboran – Padang Bulan, Distrik
Abepura pada acara syukuran masyarakat Kabupaten Yalimek dan Acara
Sosialisasi Tahapan Akhir Penyelesaian Kelengkapan Administrasi, Fisik
dan Teknik Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Yalimek - Provinsi Papua
yang sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2007 Ketua
Tim Pemekaran Daerah Otonom Baru (DOB) Kabupaten Yalimek, Ottys Kembue,
SE. didampingi Penanggung Jawab Pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB)
Kabupaten Yalimek yang juga merupakan Sekretaris Ikatan Keluarga Besar
Yali (IKBY) Papua – Indonesia, Naftali Mabel, Wakil Ketua DPRD Kabuapetn
Yahukimo, Isak Salak, S. Pd dan Wakil Ketua Tim Pemekaran DOB Kabupaten
Yalimek, Etibet Kobak.
Dari acara sykuran bersama masyarakat dengan tim pemekaran DOB
Kabupaten Yalimek yang diketuai oleh Ottys Kambue, SE. ini mengadakan
acara sykuran dan sosialisasi tahapan akhir penyelesaian kelengkapan
administrasi, fisik dan tekhnis bagi DOB Kabupaten Yalimek - Provinsi
Papua. “Sebagai masyarakat yang bermukim di daerah terbelakang, dimana
kami ingin membentuk suatu daerah pemekaran baru atau DOB yakni
Kabupaten Yalimek,” tegasnya. Menurutnya, masyarakat yang ada di DOB
Kabupaten Yalimek yang terdiri dari dua (2) suku yakni Suku Yali dan
Suku Mek yang berada diantara dua kabupaten yakni Yahukimo dan Yalimo.
Ditengah – tengah itu daerah Distrik Anggruk yang berada di
kabupaten induk yakni Yahukimo yang merupakan daerah tertinggal dan
sulit dijangkau oleh pelayanan pemerintahan. Padahal daerah ini, sangat
mempunyai potensi sumber daya yang sungguh luar biasa sekali.
Dimana Distrik Anggruk ini hanya bisa dijangkau dengan menggunakan
penerbangan udara yang hanya berbadan kecil atau Cuma bisa memuat
sembilan (9) orang penumpang. “Melihat situasi daerah seperti ini, bisa
terlihat sekian puluh tahun pembangunan disana tidak bisa terwujud.
Padahal injil masuk sudah jubelium tahun ke 50.
Untuk itu, kami masyarakat dari dua suku yakni Yali dan suku Mek
membentuk satu komitmen terdiri dari 16 distrik, 149 kampung mendirikan
satu daerah otonomi baru bernama Kabupaten Yalimek yang merupakan
kesatuan dua suku.
“Pemekaran DOB bagi Kabupaten Yalimek merupakan jumlah distrik yang
terbanyak diseluruh Indonesia dan ini merupakan sejarah pertama kalinya
bagi daerah pemekaran baru di Indonesia, dimana Kabupaten Yalimek ini
ada 16 Distrik dan 149 kampung, sedangkan bagi Distrik Anggruk merupakan
daerah yang sangat banyak memiliki potensi sumber daya alam juga kalau
kita lihat kedepannya bakal bisa dijadikan suatu kabupaten pemekaran
baru,” katanya.
Ketetapan itu dimuat dalam rapat Badan Musyawarah Kampung
(Bamuskam). “149 kampung ini semua kumpul di Anggruk dan sudah
menyetujui pembentukan kabupaten baru,” ujarnya.
Usulan ini kemudian dibawah ke Kabupaten Yahukimo. Di kabupaten
ini kemudian dilaksanakan rapat paripurna DPRD Yahukimo dan disetujui
dimana hasil ini kemudian dibawa kepada gubernur dan DPR Papua.
Menurut Otis pihaknya juga telah mendapat restu dari Pemprov Papua dan DPR Papua. Apalagi secara administrasi sudah lengkap.
Seperti diketahui ada tujuh daerah otonom baru yang diusulkan oleh
Pemprov Papua diantaranya Getengban di Kabupaten Pegunungan Bintang,
Yalimek – Yahukimo, Puncak Trikora – Lani Jaya dan Nduga.
Kemudian Baliem Center – Tolikara, Mujumodoba – Boven Digul, Numfor
– Biak Utara dan Griminawa – Kabupaten Jayapura. Akan tetapi yang
mendapat signal baru dua wilayah yakni Yalimek dan Puncak Trikora.
Menurutnya Yalimek mempunyai potensi daerah melimpah yang dikenal
dengan istilah Yeli. Daerah ini menyimpan banyak kekayaan alam mulai
dari pertanian, pertambangan, energy serta hasil bumi.
“Kami belum membahas soal ibukota kabupaten. Tetapi yang paling
utama adalah master plan serta tata ruang, itu yang paling penting,”
tandasnya.
Menjawab pertanyaan wartawan soal distrik mana yang dianggap paling
layak sebagai ibukota kabupaten, Otis enggan menjawabnya, dikarenakan
masih dalam tahap sosialisasi pembentuk DOB Yalimek.
Akan tetapi dalam pemetaan menurutnya ada tiga distrik yang dirasa
layak menjadi ibukota kabupaten diantaranya Anggruk sebagai induk
distrik, Distrik Ubahak dan Distrik Kono.
Sebab menurutnya ketiga distrik ini daerahnya mirip dengan Kota Wamena yang diberi julukan Lembah Baliem.
“Jika berdiri sebagai kabupaten. Yalimek merupakan satu – satunya
kabupaten yang memiliki jumlah distrik dan kampung yang paling banyak
diseluruh Indonesia,” paparnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar